RESUME MATERI: BEKAM UNTUK KEHAMILAN DAN PERSALINAN dari Bidan Titin P

Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, dilahirkan dengan keadaan sehat, sempurna dan susunan tubuh yang seimbang. Dalam Surah At-Tiin, Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam benyuk yang sebaik-baiknya”. Namun, pola aktivitas, pola makan dan kebiasaan manusia-lah yang justru memunculkan “kesalahan-kesalahan” dalam tubuh kita. Tubuh ini terdiri dari ruh dan jasad yang mana perpaduan keduanya berupa jiwa. Maka dalam pengobatannya untuk mengatasi “kesalahan-kesalahan” tersebut terdiri dari 2 pula :

  1. Pengobatan fisik (Obat Hissi), sebagai washilah seperti bekam, konsumsi madu, makanan halaal dan thoyyib dan sebagainya
  2. Pengobatan ruh (Obat Ma’nawi), seperti halnya ibadah fardhu ibadah sunnah, dzikir dan sebagainya

Dalam Hadist Bukhori diriwayatkan, “Penyembuhan terdapat dalam 3 hal, yakni minum MADU, sayatan BEKAM, dan sundutan dengan api (Al-kay). Dan aku melarang ummatku berobat dengan sundutan api” (HR. Bukhori dari Ibnu Abas ra.) Dalam hadist lainnya dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda akan pengalamannya ketika Rasulullah Isra’ Mi’raj, “Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku di isro’kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku : Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam” (HR Ibnu Majah).

Bekam/hijaamah berasal dari kata Hajjama yang artinya mengembalikan sesuatu kepada ukuran aslinya dan mencegahnya agar tidak berkembang. Artinya, bekam adalah metode untuk mengembalikan seseorang kembali seht dan mencegah perkembangan penyakit. Pada prosesnya, bekam membuat darah statis (toksin-racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.

Pada prinsipnya, bekam terdiri dari : pengekopan, perlukaan, pengekopan.

Ketika proses pengekopan, maka terjadilah hipoksia yang mana memberi sinyal pada otak bahwa ada bagian tubuh yg sedang kekurangan O2, sehingga terpiculah produksi sel darah merah untuk pemenuhan O2 tersebut, reaksi inilah yang meningkatkan sistem imun.

Kemudian pada saat perlukaan, dengan sebuah sayatan, tubuh akan merasa sakit dan menimbulkan reaksi untuk mengurasi rasa sakit/analgesi, sehingga timbullah perasaan rileks.

Pada pengekopan yang kedua, terjadi pengeluaran darah kotor/yang membuat penyakit. Sama halnya dengan fungsi ginjal pada tubuh yang mengeluarkan dalam bentuk cairan saja (hidropilik), namun dalam bekam justru hidropilik dan hidropolik, sehingga disertai juga pengeluaran lemak, lipin, dan lain sebagainya. Sebagai manfaatnya, maka dapat diukur keadaan liquid sebelum dan setelah bekam.

Bekam yang dilakukan saat kehamilan pada ibu dengan hipertensi, pada saat persalinannya justru sangat dimudahkan prosesnya oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini, maka bekam selama kehamilan dilakukan untuk memperoleh persalinan yang tidak hanya nyaman, namun juga penuh berkah.

Manfaat bekam untuk ibu hamil dan bersalin diantaranya :

– meningkatkan kenyamanan dan relaksasi

– meningkatkan sirkulasi darah

– menghilangkan bahan berbahaya dari mikrosirkulasi kulit

– kompartemen interstisial

Dalam pelaksanaan bekam selama kehamilan, berikut waktu dan titik diantaranya :

  1. 12 minggu : Dry Cupping/bekam kering di punggung atas, untuk mengurangi ketidaknyamanan trimester 1
  2. 34 minggu : Wet Cupping/bekam basah di punggung dengan tekanan ringan-sedang, sebagai Betha-Endorphin

Endorphin dalam hal ini, membuat persalinan menjadi lebih mudah, penelitian menunjukkan, kekurangan Endorphin pada ibu bersalin, menyebabkan penambahkan obat-obatan untuk mengatasi nyeri. Manfaat yang didapatkan pada saat bekam, dapat mengatasi rasa takut, cemas dan khawatir, yang mana jika perasaan tersebut dibiarkan maka akan berakibat buruk pada Ibu Hamil seperti turunnya oksitosin dan endorphin dan menyebabkan penurunan aliran darah ke rahim.

Namun dalam praktiknya, terdapat beberapa kontraindikasi untuk dilakukannya bekam, yaitu pada ibu hamil dengan keadaan berikut :

– hipotensi

– mengonsumsi obat pengencer darah

– infeksi kulit yang berat

– hipertensi maligna

– anemia berat

– Hiperemesis Gravidarum

– Diabetes mellitus dengan neuropati

– Oedema anaraksa

– kelainan darah (leukimia, hemofilia)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja